Testing Windows 10 Enterprise

Windows 10 adalah varian terbaru Sistem Operasi Windows standalone yang dikeluarkan Microsoft, kemampuan OS terbaru ini memang banyak menimbulkan kesan positif dikalangan para pengguna komputer. Kali ini menggunakan Windows 10 Enterprise yang biasanya digunakan untuk kalangan pebisnis.

Test yang telah dilakukan adalah pada komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

  • Intel Celeron N2920 quad-core 1,86 Ghz (up to 2 Ghz) 2M Cache
  • 4GB DDR3 RAM
  • Windows 10 Enterprise 64-bit
  • Intel HD Graphics 2GB
Bisa dibilang PC Low-specs, bahkan sebelum melakukan Stress-Testing komputer tersebut kadang-kadang terasa berat ketika melakukan operasi kerja menengah ke atas. Hingga pada akhirnya akan terjadi Crash, dan komputer akan merestart ulang dengan sendirinya.

Software yang digunakan untuk melalukan Stress-Testing adalah Heavy Load yang bisa dipakai secara gratis.

Berikut adalah tampilan Heavy Load:
Kondisi OS masih stabil, komputer masih lancar digunakan.

Kemudian ketika test dijalankan, dan CPU-Load berada pada kondisi 100%, sistem komputer mulai terasa berat, ditambah sisa RAM yang tersedia hanya sebesar 1,2 GB. Program Heavy Load berhasil mengisi seluruh sisa memori hanya dalam waktu 5 menit, dan Graphics memiliki rata-rata 92 FPS.

Selain proses bawaan windows, komputer juga menjalankan beberapa program background seperti Avast-AntiVirus, CCleaner, java, dan beberapa proses tambahan lainnya.

Hal tersebut terus berlangsung selama sekitar 30 menit, dan tentu saja Lagging di semua aspek sangat terasa, bahkan menggerakan kursor mouse saja terasa sangat sulit. Selain karena OS-nya yang cukup tinggi, spesifikasi komputer juga sangat berpengaruh, sebenarnya bisa dibilang komputer dengan RAM 4GB lebih baik memakai OS dengan arsitektur 32-bit.

Sebagai catatan, komputer yang digunakan juga agak tidak cocok dengan OS Windows 10 Enterprise dalam masalah spesifikasi dan kebutuhan. Akan lebih baik jika menggunakan varian Home dari versi Windows ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

VMware Workstation dan Cara Kerjanya

Gambar
     Sebelum melakukan penjelasan mengenai Vmware Workstation , mari kita tahu dulu apa itu Virtual Machine. Secara sederhana, Virtual Machine adalah program perangkat lunak yang digunakan untuk instalasi dan menjalankan Sistem Operasi layaknya seperti sebuah komputer asli terpisah.       VMware adalah salah satu Virtual Machine yang stabil dan mudah digunakan untuk menjalankan satu atau lebih Sistem Operasi di atas OS utama. VMware bisa diaplikasikan di sistem Linux maupun Windows. Selain itu banyak fitur yang tidak ada di Virtual Machine lainnya yang sangat menguntungkan pengguna, khususnya IT Professional, Developer, ataupun sebagai alat test software atau demo.     Berikut adalah spesifikasi PC minimal yang dibutuhkan untuk melakukan Instalasi VMware Workstation : ·          64-Bit Arsitektur Sistem ·          CPU 1,3 Ghz ·   ...
Baca selengkapnya

Debian

Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi Linux yang popmuler dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan. Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian dapat digunakan pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya. Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU , dan utamanya menggunakan kernel Linux , sehingga populer dengan nama Debian GNU/...
Baca selengkapnya

UU MD3 Aturan Main Tanpa Konsolidasi yang Bisa Membunuh Rakyat

       UU MD3 telah resmi berlaku pada Kamis, 15 Maret 2018 setelah Kementerian Hukum dan HAM memberikan nomor pada UU yang disahkan DPR pada 12 Februari 2018 itu, yaitu UU Nomor 2 Tahun 2018. Ketua DPR Bambang Soetsatyo mengatakan aturan di dalam UU MD3 sudah harus dijalani termasuk oleh kepolisian meski masih melakukan kajian hukum ihwal pasal tersebut. "Sekarang sudah sah, dan harus dijalani," kata dia pada Minggu, kemarin.       Walaupun begitu, sepertinya pengesahan UU MD3 tidak berjalan mulus, karena menimbulkan banyak keresahan dikalangan masyarakat. Keresahan itu muncul lantaran banyak pihak menyebut bahwa pengesahan UU MD3 sebagai ancaman bagi proses demokrasi. Beberapa pasalnya membuat DPR seakan menjadi lembaga super power yang antikritik.        Banyak pasal-pasal yang menuai kontroversi seolah membuat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mengatur imunitas contohnya. Menjadikan masyarakat tidak te...
Baca selengkapnya