Ketahanan Nasional Rusia
Militer Rusia dibagi menjadi
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udata. Ada juga 3 angkatan
bersenjata independen: Divisi Roket Strategis, Angkatan Pertahanan Penerbangan,
dan Airborne Troops. Tahun 2006, militer memiliki 1,037 juta personel aktif. Wajib
militer berlaku bagi seluruh laki-laki umur 18-27 tahun selama setahun. Rusia
memiliki cadangan senjata nuklir terbesar di dunia. Negara ini memiliki armada
kapal selam rudal balistik terbesar kedua dunia dan negara selain Amerika
Serikat yang memiliki pengebom strategis modern. Armada tank Rusia juga yang
terbesar di dunia, begitu juga dengan angkatan laut dan angkatan udara mereka.
Negara ini memiliki industri
pertahanan besar, memproduksi sebagian besar peralatan militer dengan hanya
sebagian kecil senjata yang diimpor. Rusia adalah salah satu penyedia senjata
utama dunia sejak 2001, memegang sekitar 30% penjualan senjata dunia dan
mengekspor senjata ke 80 negara. Institut Penelitian Perdamaian Internasional
Stockholm (SIPRI) mencatat bahwa Rusia adalah eksportir senjata terbesar kedua
dunia tahun 2010-14, nilai ekspor mereka naik 37% periode 2005-2009. Tahun
2010-14, Rusia mengirimkan senjata ke 56 negara dan pasukan pemberontak di
Ukraina timur.
Anggaran belanja militer pemerintah
Rusia pada tahun 2014 adalah sekitar 2,49 triliun Rubel (sekitar US$69.3
milyar), terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Tiongkok. Belanja militer ini
naik menjadi 3,03 triliun rubel (sekitar US$83.7 milyar) tahun 2015, dan 3.36
triliun rubel (sekitar US$93.9 milyar) tahun 2016. Namun, estimasi anggaran
militer yang tidak resmi rupanya jauh lebih tinggi, contohnya data dari
Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) tahun 2013
memperkirakan belanja militer Rusia tahun 2012 sekitar US$90.749 milyar. Naik
dari tahun 2011 yang diperkirakan SIPRI mencapai US$71.9 milyar. Hingga 2014,
anggaran militer Rusia tertinggi di antara negara Eropa lainnya.
Menurut Indeks Perdamaian Global
2012, Rusia adalah negara dengan tingkat kedamaian terendah keenam dari 162
negara di dunia, terutama karena adanya industri pertahanan. Rusia selalu
menempati peringkat bawah pada indeks tersebut sejak mulai ada tahun 2007.
A. Doktrin Militer
Strategi keamanan
Rusia menjelaskan bahwa Federasi Rusia menggunakan elemen-elemen negara yaitu
militer, diplomasi, ekonomi, perjanjian internasional, dan alat lain dalam
mencapai kepentingan nasionalnya. Strategi keamanan membantu dalam mencegah
ancaman dari luar. Strategi keamanan ini kemudian di tuangkan dalam sebuah
dokumen dan yang paling penting yaitu doktrin militer. Kebijakan militer
diwujudkan dalam kebijakan pertahanan yang didasarkan pada doktrin militer.
Doktrin militer Rusia dapat dibagi menjadi tiga kategori yang menyangkut
kebijakan terhadap kekuatan militer dalam level internal Rusia yang meliputi
angkatan darat, laut dan udara dan kebijakan militer eksternal yang menyangkut
perlakuan terhadap aliansi contohnya NATO.
Doktrin militer Rusia berkonsentrasi
pada perang dan pencegahannya, kekuatan bersenjata, persiapan negara dan
angkatan bersenjata bila adanya agresi dan cara-cara untuk menjaga kedaulatan
dan integritas wilayah teritorial.
Doktrin tersebut berisi dua pokok
panduan yaitu :
1) Menyangkut
kebutuhan akan personel angkatan bersenjata dan peralatan militer.
2) Tentang
penanganan perang/angkatan bersenjata.
Doktrin
militer yang berlaku saat ini menekankan peranan militer Rusia dalam memastikan
pertahanan negara dan, jika diperlukan, mempersiapkan dan melancarkan perang,
meski ditekankan bahwa doktrin tersebut bertujuan defensif. Dalam doktrin
tersebut disebutkan bahwa senjata nuklir juga dapat dipergunakan dalam konflik
lokal jika dianggap ada ancaman kritis terhadap keamanan nasional.
Doktrin
militer membentuk dasar dan bagian-bagian dari kebijakan kemananan nasional dan
sebagai sebuah refleksi dari peristiwa masa lalu dan dapat mencerminkan
peristiwa yang akan datang melalui analisa yang baik tentang perkembangan
esensi dari doktrin militer tersebut.
B. Mobilisasi dan
Sistem Pertahanan Non-nuklir
Dapat dikatakan pemimpin Rusia telah
memprediksi memburuknya situasi politik-militer mereka di sekitar perbatasan.
Oleh karena itu, Rusia mulai memberi perhatian lebih pada proses persiapan
menyeluruh untuk menghadapi ancaman global, yang dapat memberi kerugian serius
bahkan mengancam kedaulatan Rusia. Perubahan situasi politik dan ekonomi dunia,
serta karakter ancaman keamanan nasional Rusia juga membuat para perancang
doktrin memasukan konsep ‘sistem pertahanan non-nuklir strategis’ dalam doktrin
terbaru. Sistem tersebut merupakan sekumpulan kebijakan luar negeri, tindakan
militer, serta penggunaan teknologi militer, yang ditujukan untuk mencegah
agresi terhadap Rusia menggunakan sarana non-nuklir”.
Kebutuhan akan kekuatan non-nuklir
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, meski sistem pertahanan
nuklir tetap menjadi salah satu pilar sistem penjamin keamanan global, namun
hal tersebut bukan sarana yang universal karena tidak dapat digunakan melawan
negara non-nuklir atau untuk menyelesaikan masalah regional, subregional, atau
masalah yang berukuran lebih kecil dari itu. Selain itu, alasan kedua ialah
sarana pertahanan non-nuklir sudah lama masuk dalam perbendaharaan pertahanan
nasional negara-negara maju dunia, terutama Amerika Serikat.
Salah satu ancaman eksternal
terbesar bagi keamanan nasional Rusia saat ini ialah peningkatan potensi
kekuatan NATO dan penambahan jumlah pasukan negara-negara asing atau sekelompok
negara (blok aliansi militer) di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Rusia
dan mitra Rusia. Hal tersebut dianggap bertujuan memberi tekanan politik dan
militer terhadap Rusia.
Fokus utama doktrin militer terbaru
ini ialah menjamin kemampuan Rusia dalam menghadapi serangan musuh, yang
menggunakan berbagai sarana penyerangan, termasuk melalui jalur udara dan luar
angkasa.
Penjaminan keamanan informasi
pemerintah dan pemberantasan ancaman serangan dunia maya juga mendapatkan
perhatian khusus dalam doktrin militer terbaru. Kedua hal tersebut dihubungkan
dengan tendensi meningkatnya ancaman melalui sektor informatika dan lingkup
Rusia sebagai sebuah negara.
Sumber
Komentar
Posting Komentar